Pada 25 Juni 2013, Carlo Ancelotti menjadi manajer Real Madrid, berhasil menggantikan Mourinho, dengan menandatangani kontrak tiga tahun.[41][42] Sehari kemudian, ia diperkenalkan pada konferensi pers pertamanya untuk Madrid di mana ia mengumumkan bahwa Zinédine Zidane dan Paul Clement, keduanya akan menjadi asistennya.[43] Pada 1 September 2013, transfer lama ditunggu-tunggu dari Gareth Bale diumumkan. Pemain Wales itu dilaporkan baru penandatanganan rekor dunia, dengan harga transfer diperkirakan sekitar €100 juta.[44]
Pada musim pertama Ancelotti di klub, Real Madrid memenangkan Copa del
Rey, dengan Bale mencetak kemenangan di final melawan Barcelona.[45] Pada 24 Mei 2014, Real Madrid mengalahkan rival sekotanya Atlético Madrid di Final Liga Champions memenangkan gelar Eropa pertama mereka sejak tahun 2002. dan mereka menjadi tim pertama yang memenangkan sepuluh Piala Eropa, sebuah prestasi yang dikenal sebagai "La Décima".[46]
Real Madrid Club de Fútbol (pengucapan bahasa Spanyol: [reˈal maˈðɾið ˈkluβ ðe ˈfutβol]; Royal Madrid Football Club), umumnya dikenal sebagai Real Madrid, adalah klub sepak bola profesional yang berbasis di Madrid, Spanyol.
Didirikan pada tahun 1902 sebagai Madrid Football Club, secara tradisional mengenakan kostum kandang putih. Kata Real ("dari kerajaan") Spanyol dan dianugerahkan ke klub oleh Raja Alfonso XIII pada tahun 1920 bersama-sama dengan mahkota kerajaan di lambang klub. Klub ini telah memainkan pertandingan kandang di Stadion Santiago Bernabéu dengan kapasitas 85.454 di pusat kota Madrid sejak tahun 1947.
Klub ini adalah klub sepak bola terkaya di dunia dalam hal
pendapatan, dengan omset tahunan sebesar €513 juta dan paling berharga,
senilai €3.3 miliar.[4][5] Ini adalah salah satu dari tiga klub untuk tidak pernah terdegradasi dari papan atas sepak bola Spanyol, bersama dengan Athletic Bilbao dan Barcelona. Real Madrid memiliki banyak persaingan lama, terutama El Clásico dengan Barcelona dan El Derbi madrileño dengan Atlético Madrid.
Klub ini memantapkan dirinya sebagai kekuatan utama dalam sepak bola
Spanyol dan Eropa selama tahun 1950. Di dalam negeri, Klub ini juga
merupakan salah satu klub terbaik abad ke-20 menurut FIFA. Klub ini telah meraih 32 gelar La Liga, 18 gelar Copa del Rey, 8 Piala Super Spanyol, 1 Copa Eva Duarte, 1 Copa de la Liga,[6] 11 gelar Piala Eropa/Liga Champions UEFA, 2 Piala UEFA, 2 Piala Super UEFA, 3 Piala Interkontinental dan 1 Piala Dunia Antarklub FIFA.
Liputan6.com, Jakarta - Ajun Komisaris Besar Brotoseno tidak pernah menyangka. Bila biasanya dia memeriksa tersangka dan saksi dugaan korupsi, justru berbalik. Kini dia yang duduk di kursi pesakitan sebagai tersangka. Eks penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi tersebut ditangkap Tim Sapu Bersih Pungutan Liar bekerjasama dengan Divisi Profesi dan Pengamanan Polri, lantaran terendus 'mengamankan' kasus sawah fiktif.
Brotoseno ditangkap dikediamannya, Jumat 11 November 2016. Uanga senilai Rp 1,9 miliar disita sebagai barang bukti penyuapan. Penangkapannya merupakan pengembangan penangkapan sebelumnya, tim Saber Pungli menangkap seorang perwira menengah yang bertugas di Direktorat Tindak Pidana Umum (Tipidum), Komisaris DSY.
Sementara, rekannya Kompol D ditangkap saat berada mes perwira Polri dengan barang bukti uang pecahan seratus ribu rupiah sekitar Rp 150 juta. "Yang ditangkap lebih dulu itu Kompol D, diperiksa, baru berkembang ke AKBP BR. Kompol D ditangkap di mes," ucap Boy.
Brotoseno adalah perwira menengah aktif yang berdinas di Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) Bareskrim. Sementara DSY merupakan penyidik di Direktorat Tindak Pidana Umum (Tipidum).
Broto memang tengah disibukan menangani kasus dugaan korupsi cetak sawah. Sebuah proyek urunan perusahaan pelat merah yang saat itu dijabat Menteri BUMN Dahlan Iskan. Proyek yang berlangsung 2012-2014 ini menghabiskan 360 miliar.
Bareskrim menetapkan mantan Direktur Utama PT Sang Hyang Seri, Upik Rosalina Wasrin sebagai tersangka. Sementara itu, nama Dahlan Iskan ikut terseret dalam pusara kasus tersebut. Dahlan sampai saat ini masih berstatus saksi.
Polri, Dalam pemeriksaan, baik AKBP Brotoseno maupun Kompol D sudah mengakui perbuatan mereka. "Keduanya sudah ditahan terpisah, mereka kooperatif dan mengakui bersalah," Boy menandaskan.
Selain dua perwira menengah, dua orang yang diduga menyuap dan mengaku sebagai pengacara Dahlan Iskan juga ikut ditangkap. Sementara Dahlan, usai diperiksa di Polda Jatim membantah mengenal dua orang yang mengaku sebagai pengacaranya.
"Dua orang sipil sebagai perantara dalam perkara itu atau yang memberikan sejumlah uang juga ditetapkan tersangka. Berdasarkan hasil pemeriksaan sudah cukup bukti untuk ditingkatkan (menjadi tersangka) sehingga total empat orang sudah dilakukan upaya paksa penahanan," ujar Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Dwi Prayitno di Mabes Polri, Jakarta, Jumat, 18 November 2016.
Keempatnya ditahan terpisah. Alasannya agar keempat tersangka tidak melakukan pemufakatan di dalam sel yang sama. "AKBP B di Rutan Polda Metro Jaya, yang Kompol D di Rutan Polres Jakarta Selatan. Sementara dua yang sipil di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua Depok," ucap Dwi yang juga Ketua Pelaksana Satgas Saber Pungli itu.
Menurut dia, kasus penerimaan suap oleh dua perwira menengah Polri ini sudah masuk dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 pada 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
"Untuk sementara Pasal 5 ayat (2) dan Pasal 12 huruf a UU Tipikor karena ada yang memberi sesuatu, menjanjikan hadiah dan menerima," tutur dia.
Perkara tersebut kini sudah dilimpahkan ke Bareskrim Polri untuk disidik pidananya. Menurut Boy Rafli, hukuman berat menanti kedua pamen tersebut. Termasuk sanksi pemberhentian dengan tidak hormat sebagai anggota Polri.
"Sanksi itu tunggu prosesnya dari paling ringan itu teguran, somasi, penundaan kenaikan pangkat kalau memang ada, sampai pemberhentian tidak hormat," tegas Rikwanto.
Boy mengatakan, setiap anggota Polri wajib menjaga dan meningkatkan citra Polri dan menjaga kehormatan polri. "Kemudian setiap anggota polri dilarang melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme dan gratifikasi," kata Boy.
Polisi menyita barang bukti uang suap sebesar Rp 2,9 miliar dalam kasus.
"Barang bukti telah dihitung secara bersama yaitu Rp 2,9 miliar," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Kombes Rikwanto dalam pesan tertulisnya kepada Liputan6.com, Jakarta, Sabtu (19/11/2016).
Rinciannya, tutur Rikwanto, Rp 1,7 miliar disita dari tangan AKBP Brotoseno. Rp 150 juta dari Kompol DSY dan uang sebesar Rp 1,1 miliar dari perantara suap berinisial LMB.
"Kemudian ada juga bonggol kertas pengikat uang yang bertuliskan nama salah satu bank swasta nasional," ucap Rikwanto.
Ujian Usut 'keluarga' Sendiri
Sebelum kasus Brotoseno dan DSY mencuat, seorang perwira menengah, AKBP KPS, juga dinon job-kan dari jabatannya. Dia diduga memeras salah seorang bandar jaringan Freddy Budiman. KPS adalah reserse yang malang melintang mengungkap jaringan narkoba. Namun, sayang kemampuannya dia salahgunakan untuk korupsi.
KPS adalah perwira menengah yang pernah dua kali mendapat penghargaan, yaitu saat dia bertugas di lingkungan Reserse Narkoba di Polda Metro Jaya dan terakhir saat dia mengungkap pabrik narkoba yang berjaringan dengan Freddy Budiman.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian memastikan pihaknya akan menindaklanjuti temuan tersebut. Salah satunya, memeriksa pamen berinisial KPS.
"Nanti akan saya berikan langkah-langkah. Prinsipnya kalau ada laporan seperti itu saya akan print (laporan) dan minta untuk Propam mendalami melakukan pemeriksaan. Dan kalau memang ada kode etik yang dilanggar, ya kode etik, kalau ada pidana ya kita pidanakan," kata Tito di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat 16 September 2016.
Di Bali, Komisaris Besar Franky Haryadi Parapat ditangkap karena memeras pihak yang berperkara. Ada tujuh kasus narkoba di bawah 0,5 gram yang menjadi lahan Franky memeras korbannya. Selain itu, dia juga memeras tersangka asal Belanda agar memberikannya sebuah mobil SUV untuk mengamankan kasus yang menyandung warga negeri kincir angin tersebut.
Lebih jauh lagi, rekan satu atap KPS, AKBP Pentus Napitu, divonis penjara 4 tahun 8 bulan. Dia terbukti menyalahgunakan wewenangnya dengan memeras dan merekayasa kasus narkotika terhadap pemilik diskotek di Bandung.
Tidak tanggung-tanggung, Pentus memeras korbannya sebesar Rp 5 miliar. Polisi menyita US$ 80 ribu dan 40 kilogram emas. Polisi juga menyita satu unit mobil SUV yang diduga dibeli dari hasil pemerasan.
April 2016, Kasat Narkoba Polres Belawan AKP Ichwan Lubis ditangkap karana laporan pemerasan. Hasil penyelidikan, dia meminta Rp 8 miliar kepada korbannya agar kasus tidak bergulir ke meja hijau.
Di luar perkara narkoba, 2014 lalu dua perwira yaitu AKBP Murjoko dan AKP DS ditangkap karena memeras tersangka judi online. AKBP Murjoko kala itu menjabat Kepala Sub Direktorat Jataras Polda Jabar. Perkara yang ditanganinya saat itu adalah judi online. Murjoko meminta Rp 5 miliar kepada tersangka sebagai imbalan membuka rekening penampung uang judi.
Jauh sebelum itu, Bareskrim mengusut korupsi yang melibatkan Kabareskrim saat itu, Komjen Susno Duadji. Tentunya ini menjadi jejak Bareskrim, khususnya Direktorat Tipikor, dalam pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu. Upaya membuat jera para polisi nakal terus digalakan agar tidak ada lagi anggotanya yang melanggar hukum.
Kasus Brotoseno kembali menjadi ujian bagi Polri dalam menjalankan profesionalitasnya sebagai penegak hukum. Berkas Brotoseno yang juga penyidik di Dit Tipikor sudah berada di meja direktorat yang menaunginya. Tanpa pandang bulu, kasus tersebut harus berjalan hingga ke meja hijau.
Profilbintang - Chelsea baru saja mendatangkan pemain berjuluk "Lionel Messi dari Mesir" dari klub Swiss, FC Basel. Mohamed Salah adalah nama pemain yang berhasil di datangkan The Blues pada bursa transfer musim dingin 2014 dengan nilai transfer sebesar 11 juta poundsterling. Kesuksesan Salah mengalahkan Chelsea dua kali berturu-turut pada babak grup Liga Champions 2013/14, menjadi salah satu alasan klub asal London tersebut merekrutnya.
Kehadiran Salah juga diharapkan mampu mengisi kekosongan yang ditinggalkan Juan Mata yang hijrah ke Manchester United. Siapa sebenarnya sosok Mohamed Salah? Simak fakta menarik dan perjalanan karir pemain 21 tahun tersebut di bawah ini.
Nama lengkap : Mohamed Salah Ghaly Nama panggilan : Mohamed Salah Kebangsaan : Mesir Tempat/tanggal lahir : Basion, El Gharbia, Mesir/15 Juni 1992 Tinggi : 175 cm Klub saat ini : Chelsea Posisi bermain : Gelandang serang No punggung : 15
Fakta menarik dan perjalanan karir Mohamed Salah :
- Salah memulai karirnya bersama klub El Mokawloon pada tahun 2010. Selama dua musim berseragam Mokwloon, Salah mengemas 41 caps dan mencetak 11 gol, sebelum akhirnya hijrah ke Swiss dan bergabung bersama klub FC Basel.
- Bersama Basel, pemain berjuluk "Lionel Messi dari Mesir" tampil memukau dan langsung menjadi andalan di lini tengah klub asal Swiss tersebut. Selama kurang lebih dua musim berseragam Basel, Salah telah membukukan 47 caps dan mencetak 9 gol. Salah satu penampilan terbaiknya adalah ketika membawa Basel mengalahkan Chelsea dua kali beruntun di babak penyisihan grup Liga Champions 2013/14. Di Stamford Bridge, Salah sukses membawa Basel mempecundangi The Blues 2-1. Semetara di markas Basel, Salah kembali menundukkan Chelsea lewat gol semata wayangnya.
- Sementara karirnya di Timnas senior Mesir bermula pada tahun 2011 silam. Sejauh ini, Salah telah mengoleksi 26 caps dan 15 gol bagi Timnas Mesir.
Nah, itulah sekilas mengenai profil dan perjalanan karir punggawa anyar Chelsea, Mohamed Salah.
Boaz Theofilius Erwin Solossa atau yang lebih dikenal dengan nama Boaz Salossa, adalah salah satu pemain Indonesia yang memiliki talenta emas, satu golnya ke gawang Uruguay membuktikan bahwa Boaz adalah pemain hebat. Boaz merupakan salah satu pemain yang masuk daftar skuad Timnas Indonesia besutan Alfred Riedl di Piala AFF 2010 lalu, namun karena suatu alasan Pesepakbola yang berposisi sebagai penyerang ini tidak memenuhi panggilan PSSI. Pesepakbola kelahiran 16 Maret 1986 silam ini memulai awal karir sepakbolanya di klub PS Putra Yohan Sorong, dan kini Boaz membela klub yang berjuluk Tim Mutiara Hitam yaitu Persipura Jayapura. Mungkin sebagian dari anda belum mengetahui dan ingin mengetahui Profil Pemain dan Biodata lengkap dari Boaz Salossa, kami akan memberikan Profil dan Biodata lengkap dari adik Ortizan Salossa ini. Berikut Profile dan Biografi lengkap dari Boaz Salossa.
Boaz Solossa (lahir 16 Maret 1986; umur 24 tahun) merupakan pemain Sepak Bola dari Persipura, klub Sepak Bola Indonesia, yang dapat berposisi sebagai Penyerang Tengah dan Penyerang Sayap.
Profil
Boaz biasanya beroperasi pada bagian kiri-tengah lapangan. Kakaknya, Ortizan, adalah Pemain Sepak Bola yang juga bermain bersamanya di Persipura. Paman Boaz, JP Solossa adalah mantan Gubernur Papua.
Boaz pernah dijuluki sebagai anak ajaib, ketika dibawa oleh Peter Withe dan menampilkan penampilan memukau di Ho Chi Minh, saat ia tampil bersama Tim Nasional Indonesia di ajang Piala Tiger 2004.
Ia terkenal dengan kemampuannya dalam mengontrol bola, tendangan kaki kiri yang keras, akurasi kaki kiri dan kaki kanan yang baik, kecepatan, visi penyerangan, dan naluri dalam mencetak gol.
Memiliki kemiripan wajah dengan kakak kandungnya Ortizan, yang juga pemain sepakbola profesional, membuat banyak orang yang sering salah setiap kali bertemu kedua pemain ini.
Di tengah kariernya sedang menanjak, ia pernah mengalami cedera serius yang membuat ia nyaris melupakan sepakbola untuk selamanya. Cedera patah kaki kanan saat tampil membela Tim Nasional Indonesia melawan Tim Nasional Hong Kong di ajang internasional memang hampir saja membunuh karier bermain sepakbolanya. Pertandingan berakhir dengan kedudukan 3-0 untuk Tim Nasional Indonesia.
Kontroversi
Boaz memiliki temperamen yang meledak-ledak.
Pada 25 Oktober 2005, ia dijatuhi hukuman skorsing selama satu tahun tidak boleh bermain sepakbola di ajang nasional maupun internasional oleh PSSI karena terbukti menendang wasit dalam pertandingan Piala Indonesia antara Persipura melawan Persebaya pada 12 September 2005.
Boaz pernah berulah dengan menolak panggilan PSSI untuk membela Tim Nasional Indonesia U-23. Hal itu membuat otoritas sepakbola nasional berang dan mengancam menjatuhkan sanksi berat. Salah satunya tidak mengizinkan Boaz dan beberapa pemain lain yang menolak tampil bersama Tim Nasional Indonesia, untuk tampil di pentas resmi PSSI. Tapi akhirnya hukuman itu tidak dijatuhkan, setelah Boaz bersedia kembali tampil, pada tanggal 28 maret 2007 pada pertandingan Tim Nasional Indonesia U-23 melawan Tim Nasional U-23 Libanon, namun mengalami kekalahan dengan skor 2-1 untuk keunggulan Tim Nasional U-23 Libanon.
Meski berstatus pemain sepakbola profesional, Boaz terkadang masih sering sulit meninggalkan kebiasaan buruknya mengonsumsi alkohol. Ia bahkan pernah nyaris dipulangkan dari pemusatan latihan Tim Nasional Indonesia di Australia oleh pelatih Peter Withe, karena kedapatan mabuk. Seiring dengan itu, penampilannya pun mulai meredup yang membuat Peter Withe mencoretnya.
Sikap profesional memang sepertinya masih sulit untuk ia terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Itu bisa dilihat dengan kecelakaan yang ia alami saat mengejar seekor ayam di sekitar tempat tinggalnya di Jayapura tanpa mengenakan alas kaki. Akibatnya, ia menginjak pecahan beling dan harus mendapatkan beberapa jahitan di kakinya, yang membuat ia terpaksa absen membela klubnya Persipura dalam beberapa pekan.
Karier Klub
PS Putra Yohan
Boaz membela PS Putra Yohan, sebuah Klub amatir yang berada di papua dengan status pemain binaan, pada tahun 1999 sampai 2000.
Perseru Jayapura
Boaz membela Perseru, sebuah klub amatir yang berada di papua dengan status pemain binaan, pada tahun 2000 sampai 2001.
Tim PON Papua
Boaz dipanggil dalam Tim PON Papua untuk diperlombakan dalam ajang Pekan Olahraga Nasional ke - 16 Indonesia. Saat itu ia berumur 15 tahun.
Dari Tim PON Papua inilah bakatnya tercium oleh Peter Withe, pelatih Tim Nasional Indonesia kala itu, dan membawanya menuju Piala Tiger 2004 saat ia berumur 17 tahun.
Persipura Jayapura
Sejak Tahun 2005, Boaz membela Persipura.
Prestasi
Klub
* Juara Liga Indonesia 2005-2006 bersama Persipura * Juara Indonesia Super League 2008-2009 bersama Persipura * Juara Community Shield Indonesia 2009 Bersama Persipura[1][2]
Individu
* Pencetak Gol Terbanyak Pekan Olahraga Nasional ke - 16 bersama Tim PON Papua tahun 2004 dengan 10 gol * Pencetak Gol Terbanyak Indonesia Super League bersama Persipura musim 2008-2009 dengan 28 gol * Pemain Terbaik Indonesia Super League musim 2009-2010
Bambang Pamungkas adalah Striker senior dan merupakan striker terbaik yang pernah dimiliki Timnas Indonesia. Walaupun pada Piala AFF 2010 lalu Bambang lebih banyak dicadangkan oleh pelatih Alfred Riedl, namun dua golnya ke gawang Thailand berpengaruh penting dalam menaikan mental Tim Nasional Indonesia. Pemain ini memiliki heading yang mematikan walaupun hanya bertinggi badan 171 cm, Bambang Pamungkas dikenal sebagai pesepakbola yang low profile dan tenang ketika turun dilapangan, itu semua karena faktor pengalaman yang Bambang miliki dan menjadikan ia penyerang yang haus gol dan ditakuti oleh Bek lawan. Mungkin anda belum tau mengenai Profil atau Biodata dari Bambang Pamungkas, kami akan memberika Profil dan Biodata Lengkap dari striker Timnas Indonesia ini. Berikut Profile dan Biografi lengkap dari Bambang Pamungkas.
* Jumlah penampilan klub profesional dan gol dihitung hanya untuk liga domestik dan benar pada 1 Agustus, 2007. ** Jumlah penampilan dalam tim nasional dan gol benar pada 1 Agustus, 2007.
Bambang Pamungkas (lahir di Salatiga, Jawa Tengah pada 10 Juni 1980) adalah seorang pemain sepak bola Indonesia. Saat ini dia bermain untuk Persija Jakarta di Divisi Utama Liga Indonesia dan pernah mewakili negara dalam timnas sepak bola Indonesia. Dia biasa berposisi sebagai penyerang.
Meskipun tidak terlalu tinggi (171 cm), Bambang mempunyai lompatan yang tinggi dan tandukan yang akurat. Salah satu pemain yang dikaguminya adalah rekannya dalam tim nasional, Kurniawan Dwi Yulianto.
Saat masih bermain dalam tim remaja Jawa Tengah, ia pernah dinobatkan sebagai pemain terbaik Piala Haornas, sebuah kejuaraan tingkat remaja. Bambang juga pernah menjadi pencetak gol terbanyak untuk skuad Indonesia di Piala Asia U-19 Grup V, dengan 7 gol.
Penampilan pertama Bambang bersama timnas senior adalah pada 2 Juli 1999 dalam pertandingan persahabatan melawan Lituania. Bambang, yang saat itu baru berusia 18 tahun, berhasil menciptakan sebuah gol dalam pertandingan yang berakhir seri 2-2. Karir profesional
Bambang menjaringkan 24 gol pada musim pertamanya di Liga Indonesia walaupun tim yang diwakilinya Persija Jakarta gagal ke babak akhir. Saat musim tersebut berakhir, Bambang bergabung dengan sebuah tim divisi 3 Belanda, EHC Norad. Namun masalah keluarga dan kegagalan dalam menyesuaikan diri dengan cuaca sejuk Eropa menyebabkan beberapa bulan setelah itu, EHC Norad meminjamkan Bambang kembali kepada Persija sebelum kedua-dua pihak mengakhiri kontrak atas persetujuan bersama.
Setahun kemudian, Bambang menjadi top scorer dengan 8 gol sekaligus membantu Indonesia menjadi juara kedua Piala Tiger 2002.
Hingga penampilan terakhirnya untuk Indonesia pada kualifikasi Piala Dunia 2006 melawan Sri Lanka pada September 2004, Bambang telah menjaringkan 18 gol dalam 35 penampilan. Namun masalah kecederaan serta prestasi yang menurun (kali terakhir Bambang menjaringkan gol untuk Indonesia adalah pada 12 Februari 2004) menyebabkannya tersisih dari skuad Piala Tiger Indonesia 2004. Saat rekan-rekannya berjuang di Piala Tiger, Bambang menandatangani kontrak dengan Selangor FC. Hingga Juli 2005, ia adalah pencetak gol terbanyak untuk timnya dengan 22 gol.
Musim 2007 ia kembali memperkuat Persija Jakarta di Liga Indonesia.
Pada 10 Juli 2007, ketika pertandingan Indonesia-Bahrain, ia mencetak gol, memastikan Indonesia menang 2-1.
Perjalanan karir
* SSB Ungaran Serasi (1988-1990) * Diklat Salatiga (1990-1995) * Persikas Kab. Semarang (1992) * Persikas Aspac Inti (1995-1999) * Persija Jakarta (1999-2000) * EHC Norad (2000-2001) * Persija Jakarta (2001-2004) * Selangor FC (2005-2006) * Persija Jakarta (2007-Sekarang)
Miroslav Josef Klose (dilahirkan dengan nama Mirosław Marian Klose; lahir di Opole, Polandia, 9 Juni1978; umur 38 tahun) adalah pemain sepak bola berkebangsaan Jerman berdarah Polandia[4] yang bermain sebagai penyerang untuk Lazio di Serie A. Klose dikenal dengan penampilan apiknya bersama tim nasional Jerman. Ia merupakan pencetak gol terbanyak sepanjang masa timnas Jerman dengan catatan 71 gol, seklaigus menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa Piala Dunia FIFA dengan raihan 16 gol. Ia juga merupakan bagian dari skuat kampiun Jerman pada Piala Dunia 2014, setelah sebelumnya menjadi juara kedua (2002) dan juara ketiga (2006 dan 2010). Klose juga berhasil menyamai rekor Uwe Seeler dan Pelé sebagai pemain yang pernah mencetak gol di 4 edisi Piala Dunia. Timnas Jerman juga tidak pernah kalah pada suatu pertandingan, yang Klose berhasil mencetak gol pada pertandingan tersebut.[5] Klose pensiun dari laga internasional pada 11 Agustus 2014. Di level klub, Klose memulai kariernya di FC 08 Homburg. Kemudian pindah ke Kaiserslautern, Werder Bremen, Bayern München, dan kini di klub Serie A, Lazio.
Karier profesionalnya dimulai saat ia berusia 20 tahun dengan bergabung ke tim cadangan FC Homburg selama semusim, lalu pindah ke FC Kaiserslautern dan kembali masuk tim cadangan. Berkat talenta, kerja keras, serta produktivitas yang ia tampilkan, ia akhirnya dipromosikan ke skuat Bundesliga. Setelah satu tahun bergabung, barulah ia bisa tampil bersama tim utama. Dari 67 pertandingan pertamanya, Klose telah mencetak 33 gol dan berhasil mendapat posisi reguler di skuat utama FC Kaiserslautern
Werder Bremen
Pada tanggal 2 Maret 2004, Klose menandatangani kontrak berdurasi 4 tahun dengan klub Bundesliga, Werder Bremen, dengan biaya €5 juta ($6.2 juta).[6][7] Ia menjalani debut liganya pada 6 Agustus 2004, menggantikan striker asal Paraguay, Nelson Valdez, saat Bayern menang 1–0 melawan Schalke 04.[8][9] Pada 29 Agustus 2004, mencetak gol pertamanya bagi klub yang merupakan gol penyeimbang, saat takluk dari Wolfsburg 1–2.[10][11] Setelah menjalani awal musim yang kurang baik, performa Klose menanjak dengan membentuk formasi trio penyerang bersama Johan Micoud dan Ivan Klasnić, dan terkadang bersama Nelson Valdez, hingga berhasil mencetak 15 gol di Bundesliga. Pada musim 2005–06, ia hanya tampil sebanyak 26 kali di liga, namun mampu menjadi pencetak gol terbanyak dengan torehan 25 gol, ditambah dengan koleksi 16 assist. Penampilannya yang memukau di ajang Piala Dunia 2006, membuat isu kepindahan Klose dari Weserstadion merebak di media. Raksasa Eropa, FC Barcelona dan Juventus, masuk dalam daftar kandidat potensial untuk mendapatkan tanda tangannya. Ia juga kerap dikaitkan dengan Bayern Munchen, dengan kabar bahwa sang presiden, Franz Beckenbauer, merupakan seorang pengagum dirinya. Tanggal 7 Juni 2007, Klose mengkonfirmasi bahwa dirinya akan meninggalkan Werder Bremen menuju Bayern Munchen.[12]
Bayern München
Luca Toni dan Klose (18) di Olympiastadion, saat pertandingan Hertha BSC vs. Bayern München tahun 2009
26 Juni 2007, presiden klub Karl-Heinz Rummenigge memberikan konfirmasi bahwa Bayern München telah mencapai kesepakatan dengan Werder Bremen terkait transfer pemain asal Jerman ini. Klose pun menjalani tes medis di Bayern pada 28 Juni 2007 sebelum akhirnya meneken kontrak berdurasi 4 tahun. Klose tampil perdana di pertandingan kompetitif saat Bayern menang 4–1 atas mantan timnya, Werder Bremen, di babak pertama DFB-Ligapokal. Setelah absen di semifinal melawan VfB Stuttgart karena cedera, Klose kembali bermain di partai final melawan Schalke 04. Di laga tersebut, ia berhasil mencetak gol pertamanya bagi Bayern sekaligus mengantar timnya meraih gelar juara. Klose menjalani debutnya di Bundesliga di laga melawan Hansa Rostock pada 11 Agustus 2007, yang pada pertandingan tersebut, ia berhasil mencetak 2 gol. Di akhir September, ia membukukan hat-trick pertamanya bagi club saat menang 5–0 atas Energie Cottbus. Klose menutup musim pertamanya dengan koleksi 21 gol di semua kompetisi, plus raihan titel Bundesliga dan DFB Pokal. Di musim keduanya, Klose menjadi pencetak gol terbanyak klub di semua kompetisi dengan mengoleksi 20 gol. Tujuh di antaranya dicetak di Liga Champions, yang menjadikannya pencetak gol terbanyak kedua di kompetisi musim tersebut, di bawah Lionel Messi yang mencetak 9 gol. Klose dibekap dua cedera pada awal musim 2010–11. Usai dari masa pemulihan, ia masih tetap dibangkucadangkan. Pada bulan Desember, saat melawan VfB Stuttgart di ajang DFB-Pokal, barulah Klose kembali bermain. Ia masuk sebagai pemain pengganti dan berhasil mencetak sepasang gol. Pada tanggal 7 Juni 2011, dengan masa kontrak yang hampir habis, Klose tidak kunjung mencapai kesepakatan dengan pihak Bayern Munchen. Ia pun meninggalkan klub pada akhir musim 2010–11.[13]